Sunday, January 31, 2010

Bumi Pakistan in Eight -Main Track-

...

dan sisa-sisa dalam hati dan pikiran untuk bumi Pakistan tertuang dalam pasal-pasal berikut ini:
(termasuk dalam amandemen tentang proses perjalanannya menuju dan dari bumi Indonesia, sambung gak sambung menjadi satuuu, itulah Indonesia.... *lagu wajib apa yah judulnya*)

...

*
Sampai di Suvarnabhumi Airport, Thailand untuk transit. Saya merasa hausss sangaaattt....airportnya kegedean buat saya.... ketemu money exchanger, 10 dollar us dibarter dengan 100 baht, mencari minuman segar... akhirnya didapat lah, jeng...jeng...jeng... FRESH MINERAL WATER 330 ml. Tak lama berselang, saya menemukan Free Drink Water Station.... Holly Crap..!


*
Tiba di Benazhir Bhutto International Airport di Islamabad, totally got lost... hiks. Dan pertolongan Tuhan pun datang, tiba2 bertemu dengan orang Indonesia juga. Dia adalah Yunas, relawan sebagai seorang perawat di daerah konflik perang, dia yang membantu saya menemukan money exchanger, tempat bagasi, dan menunggu supir jemputan, selain itu saya berkenalan dengan Roonie (philipinese) seorang dokter dan juga relawan. Kami berpisah setelah menukarkan 200 dollar dengan 16,000 rupee Pakistan.

*
Islamabad itu jika digambarkan dengan warna, maka abu-abulah tepatnya. debu jalanan bertebaran. Tapi saya salut di sini, jalanan nya menggunakan asphalt nomor 1, tidak ada jalan berlubang.

*
Mobil, motor, dan kendaraan lainnya di Pakistan cukup beragam. Saya terkejut masih banyak orang pakai Daihatsu Hijet, Suzuki vantrend, Motor Cb70, bahkan pake keledai. Tapi yang saya salut, low pollutant. :)

*
Truk truk di sini dan angkotnya unik, mereka menggambar bodinya dengan lukisan lukisan urdu. Full of art dan tak ada celah kosong.

*
Di sini tak ada Meter Taxi alias argo, cuma ada taksi nego. :P

*
Orang Pakistan senang berpelukan, ada kejadian dimana saat mengendarai mobil di jalan raya, kami nge-rem mendadak karena mobil di depan kami berhenti. Sopirnya keluar dari dalam mobil, menghampiri sopir dari arah berlawanan yang juga berhenti, kemudian mereka...berpelukan. dan ngobrol sebentar, gak peduli yang belakang klakson segede2nya.

*
Setiap pagi, bukan suara "KukuruyuK" ayam jantan yang bersahut2an, melainkan sekawanan burung gagak...."kwak kwak kwak"... Keren, saya jadi ingat tentang game / film "Resident Evil".

*
Di kantor, banyak yang mengira saya adalah non- muslim. Begitu saya bisa baca Al-Quran, dan mereka mendengarkan. Mereka memeluk2 saya. Sambutan yang luar biasa, moslem brotherhood. :)

*
Jangan salah, di sini juga ada gereja gereja. Bisa berdampingan dengan damai. Inilah negara demokrasi. The true one, padahal berasaskan islam. Indonesia? silahkan nilai sendiri. :)


*
Solat wajib yang 4 rakaat, di sini bisa jadi 10 rakaat. Caranya: 4 rakaat solat sunat, 4 rakaat salat wajib, 2 rakaat sesudah solat wajib. Saya malu sendiri ketika menjadi orang yang pertama meninggalkan mesjid seusai solat berjamaah. huhuhuhuhu.

*
Pakistan dan Indonesia punya kesamaan juga, selain jadi muslim mayoritas, adalah negara Penghasil minyak bumi dan gas alam tapi penduduknya masih banyak di bawah garis kemiskinan.

*
Makanan di sini hari-hari, mereka pada doyan roti cane ato roti capati, ada juga beras sih... tapi kurus kurus. Ambil sepiring dengan bentuk seperti gunung, anda pasti belum kenyang. Lauk2nya biasanya ayam, kambing, dan sapi, disajikan dengan bumbu kari plus rempah rempah. Ada juga soupnya. mantab.

*
Saya membeli 3 buku besar about pakistan seharga 5000 rupee, beli 2 kain pashmina seharga 1000 rupee, 3 topi pakistan seharga 1500 rupee, dan simcard Telenor seharga 1000 rupee untuk komunikasi sama keluarga, dan wardha pastinya.

*
Menemukan restaurant McDonald di Karachi, not in Islamabad. Islamabad adanya Pizza Hut dan KFC. Tambahan, Coca Cola kalah laku sama Pepsi. Sprite kalah sama Seven up. :p

*
Di karachi, ada calo juga.. karena nyasar saya diantar calo ke tempat yang benar untuk keberangkatan dan merelakan 500 rupee sebagai upah buat dia. hehehe.

*
Karena dijajah Inggris dulu, selain bahasa urdu sebagai bahasa ibu. Orang pakistan fasih berbahasa Inggris, kalopun tidak mereka mencampurnya dengan bahasa urdu. Indonesia ? dijajah belanda sangat lama, tapi gak bisa bahasa belanda. wekekeke.


...