Thursday, February 4, 2010

Si Jalal: 3 dalam 1

Tidak sulit mencapai daerah Bunderan HI (Hotel Indonesia) dari rumah saya, cukup lah berjalan gunakan kakimu 10 menit lamanya. Yang kamu dapati sekarang adalah mall Grand Indonesia, Plaza Indonesia dengan EX-nya, Kempinsky dan Ascott Apartmennya, dan segala semrawutnya.

Seingat saya, waktu masih 1 SMP. Kempinsky itu masih kebun kosong, EX juga masih tanah sengketa. Dan Plaza Indonesia masih dikuasai SOGO.

Tapi bukan itu yang saya mau ceritakan...

karena akhir2 ini saya harus melalui tempat kenangan indah ini, jalur-jalur yang masih saya kenal, plang tulisan "kebon kacang" nya, pedagang kaki lima nya, kali nya yang keruh, juga pangkalan ojek legendaris ....

Satu sore saya ajak Jalal untuk jalan2 ke kawasan bunderan HI dan kawasan plaza indonesia yang sudah beda sekarang. Kami duduk di dekat bunderan HI, sambil liat air mancurnya, lampu sore nya, ditemani pisang goreng hangat dan teh manis dalam botol.

Damenk (D): "lal, loe tau kenapa gw ajak ke sini ?" akhirnya percakapan dimulai...
Jalal (J): "haha... tau lah Dam (dia selalu memanggilku Dam, bukan mar...or damenk :) )."

....

Jika kau ingin tahu kawan, tentang salah satu masa indah itu buat saya... ya masa 1 smp.
Ini semua karena Jalal.....ya benar, karena dia. Semenjak putus sekolah saat kami 1 smp, dia mati2an jadi tulang punggung keluarga untuk membantu menghidupi adiknya 1 dan ibunya 1.
hingga satu sore Jalal mampir ke rumah saya, dia berpakaian rapi sekali, dan mengajak saya ke bunderan HI

"Ayolah, ikut saja... pasti seru. Pakai pakaian yang rapi yah, Dam." Saya nurut saja ikut ajakan sahabat hebat saya ini.

"Nah.... di sini aja nih, Dam !!!" seru si Jalal ketika kita sudah berdiri di pinggir jalan arah keluar bunderan HI. Saya lihat yang berdiri bukan kami saja, ada anak2 seusia kami juga ibu2, dan para pemuda. Sambil melambai2kan jempol ke setiap mobil pribadi yang lewat, sekitar 15 menit menunggu, akhirnya ada mobil menepi menghampiri kami, Toyota Crown. Bapak2, umurnya kira2 40an lah. "Hayo kalian berdua, mari naik sini" ajaknya ramah. Dengan sigap si Jalal masuk dan duduk di depan, saya nyusul di belakang. "Wow.... mewah sekali mobilnya, om". Si bapak yang dipanggil om sama si Jalal hanya tersenyum.

Mobil melaju melewati bunderan HI, menuju ke Sudirman, saya membaca plang hijau besar bertuliskan:

PUKUL 07.00 - 10.00 dan 16.00 - 19.00
ANDA MENUJU KAWASAN
MOBIL BERPENUMPANG 3 ORANG ATAU LEBIH


kemudian ada pak polisi mengetuk kaca pintu mobil si om, kaca dibuka... pak polisi melongok-longok ke dalam. "habis jemput si kecil les bahasa inggris" tiba2 si om bicara ke pak polisi. Pak polisi hanya ngangguk saja, dan mengizinkan mobil melaju. Mobil semakin menjauh dari kumpulan polisi, 500 meter kemudian mobil menepi. Si om, mengeluarkan dompetnya dan memberi Jalal uang 5000 rupiah (wow, jumlah yang cukup besar kala itu). Setelah mengucapkan terima kasih, saya dan jalal keluar dari mobil, dan bergegas kembali menuju rumah.


"hehehe....seru kan Dam?" tanya Jalal pada saya... Saya masih terkesima atas kejadian yang saya alami.

"Itu tadi kita jadi joki three in one, Dam. Plang hijau yang kamu baca tadi itu aturan waktunya, ingat Dam...1 mobil 3 penumpang. Tujuannya sih katanya mengurangi kemacetan di Jakarta."

"mengapa kita rapi ? biar kita beda sama yang lain Dam... dan tidak dicurigai sebagai joki sewaktu pemeriksaan tadi. Lagipula kan kita lebih bagus dari saingan kita sesama joki, hehehe"


....

Adzan magrib, mengakhiri nostalgia saya bareng Jalal. sahabat tiada pernah sedih ini.
akh Jalal, kalau kau ingin punya mobil mewah, kau tinggal acungkan jarimu......



Feb. 04 2010
17:55

*populasi joki three in one makin banyak saja..."


2 comments:

NaiCaNa said...

sahabat yang membuat semakin semangat untuk menjadi yang terdepan ya maz :)

ada PR untukmu:
http://www.naicana.com/2010/02/tag-about-yourself.html

Unknown said...

aturan yg useless!

*menk...gw buntu ideee help meee... jalal oh jalal